Follow
Don't be left behind

Enter your email address to subscribe and receive notifications of new posts by email.

Lighting Lobby Aman Resort Hotel Tokyo

Lighting yang menciptakan resort vibes.

Apa hal yang pertama kali terbayang tentang resort hotel? Ya, hal yang terbayang tidak jauh tentang liburan, relaksasi, dan refreshing, bukan? Jadi, memang orang sengaja datang ke resort hotel dengan tujuan tersebut. Hal ini tentu membuat pengelola hotel berlomba-lomba menyediakan fasilitas yang mengakomodasi kebutuhan refreshing pengunjung, seperti Aman Resort Hotel Tokyo yang memiliki keistimewaan tersendiri baik dari service, desain arsitektur, dan lighting tentunya.

Artikel kali ini akan mengulas lighting pada lobby dari Aman Resort Hotel Tokyo dan bagaimana lighting mendukung resort vibes. Resort hotel ini memenangkan International Association of Lighting Designer (IALD) Award of Merit pada tahun 2016 (penghargaan lighting design tahunan yang diselenggarakan oleh IALD). Desain pencahayaannya dirancang oleh Lighting Planner Associates (LPA) sedangkan desain arsitekturnya oleh Kerry Hill.

So, let’s have a look 👀

Japanese lantern concept

Lobby menjadi kesan pertama bagi pengunjung dan mewakili wajah keseluruhan dari hotel. Lobby Aman Tokyo ini memiliki ruangan yang grand dengan kolom-kolom besar yang tinggi. Bukan hanya itu, desain atrium plafon dengan ketinggian 30 meter menambah kesan grand dan megah.

Konsep lobby ini ingin menghadirkan suasana rumah tradisional Jepang. Andon lantern menjadi tema utama lighting Aman Tokyo. Andon merupakan lentera pada tradisi rumah Jepang. Lentera ini terbuat dari rangka kayu yang dilapisi kertas washi dengan bahan bakar minyak. Seiring berjalannya waktu lentera ini diadaptasi menggunakan lampu sebagai sumber cahayanya. Interaksi kertas washi dengan sumber cahaya menghasilkan cahaya yang halus dan acak (diffuse).

Ambience light yang menyerupai shoji lantern menjadi fitur utama lobby Aman Resort Tokyo. Lighting Design by Lighting Planner Associates | Photo © Nacasa Partners Inc.
Shoji
Selain sebagai partisi, shoji juga berperan melewatkan cahaya matahari ke dalam ruangan. Photo by Pixabay on Pexels
Shoji lamp sebagai lampu meja. Photo by LanternWorkShop on Crealandia

Ambience light berupa ceiling light pada atrium menjadi fitur utama lobby. Kerry Hill mendesain ini sebagai reintrepetasi dari shoji, yaitu panel pemisah ruang pada rumah tradisional Jepang. Selain itu, bentuknya yang kotak dengan permukaan yang bercahaya juga representasi dari Andon lantern atau shoji lantern (karena desain rangka luarnya seperti shoji). Cahaya yang diffuse terbentuk dari plafon yang dilapisi dengan washi glass. Dengan color temperature 4200 K dan 3000 K pada bagian atas, serta 3000 K pada perimeter, ambience light ini menciptakan suasana ruangan yang hangat (warm) sehingga cocok untuk menyambut tamu hotel.

Ambience light yang menciptakan suasana calm. Lighting design by Lighting Planner Associates | Photo © Toshio Kaneko

Selain itu, ambience light juga menciptakan suasana calm yang mirip dengan suasana di bawah langit. Hal ini karena adanya permukaan bercahaya yang sangat luas di atas kepala dan cahayanya soft. Suasana calm ini membuat pengunjung rileks, seketika memasuki lobby.

Intimacy in sitting group

Lighting pada sitting area didesain pada ketinggian mata (eye-level). Hal ini bertujuan untuk meredam skala ruangan yang besar sehingga pengunjung akan tetap merasa nyaman dan tidak merasa berada dalam ruang yang asing. Di samping itu, secara tidak langsung lighting ini dapat mengundang pengunjung untuk duduk di area tersebut. Cahaya diffuse yang keluar dari lighting ini tidak menimbulkan silau sehingga membuat pengunjung tetap nyaman walaupun berada di dekat sumber cahaya.

Ditambah lagi, adanya table lamp dengan cahaya yang lebih warm menambah kesan intimate.

Lighting pada sitting area juga berbentuk seperti andon lantern. Japanese style konsisten dijaga pada lobby ini. Lighting design by Lighting Planner Associates | Photo © Aman Tokyo

Room with a view

Pemandangan sunset kota Tokyo dapat terlihat dengan jelas melalui bukaan jendela yang besar. Lighting design by Lighting Planner Associates | Photo © Toshio Kaneko

Pemandangan dengan berbagai scene seiring dengan pergantian waktu menjadi momen yang tidak boleh terlewatkan. Lighting dirancang agar mendukung pengunjung menikmati momen ini. Highlight pada kolom hanya pada bagian atas saja, sedangkan bagian badan dibiarkan gelap sehingga fokus utama tetap pada jendela. Selain itu, kaca pada jendela dirancang dengan pantulan yang minimum. Imagine enjoying view clearly 😍

Decorative lighting yang berbentuk kotak-kotak kecil (masih dengan tema yang sama, andon lantern) memberikan sentuhan excitment pada lobby-lounge.

Decorative lighting disusun secara acak bagaikan lampion yang terbang. Lighting design by Lighting Planner Associates | Photo © Aman Tokyo

Balance Composition

Dari lobby Aman Resort Tokyo ini dapat diperhatikan mana yang diperlukan untuk disorot cahaya (highlight) dan mana yang dibiarkan gelap (lowlight). Harmoni gelap terang ini menjadi kunci dari lighting design. Highlight, lowlight dan “perbedaan terang” dirancang secara seimbang ambience untuk mencapai yang dibutuhkan.

Highlight dan lowlight pada lobby Aman Tokyo

Ingin tahu breakdown lighting project yang lain? Baca juga review lighting di Stasiun Metro Washington DC dan di Istanbul Airport Turkey. Tunggu review lighting selanjutnya ya di luminapedia. Stay tuned!

Total
0
Shares
Previous Article

Kesalahan dan Tips Interior Lighting Part 3

Next Article

Mengapa penting untuk paham cara kerja mata dalam lighting design? Part 1/2

Related Posts
Total
0
Share