Mendarat di airport Istanbul Turki, reflex langsung menikmati arsitektur dan lighting (tentunya). Tidak bisa tidak dikatakan, pengalaman di airport Istanbul ini benar-benar berbekas, bersaing dengan Hongkong International Airport yang didesign Norman Foster.
There are those airports which make you feel better, and there are those airports that, when you go there, your heart sinks: you can’t wait to get out of there. They both function as airports, but it’s the things that you can’t measure that make them different.
Sir Norman Foster
Dengan luasan airport yang melebihi Manhattan, perencanaan bangunannya melibatkan banyak arsitekt ternama : Arup (masterplan), Haptic Architects, Grimshaw Architects dan Nordic Office of Architecture. Lighting designer yang terlibat juga tidak satu; ada Cinimod Studio UK, ZKLD Studio Dubai, dan designer lainnya yang tidak terdokumentasikan.
Public circulation space
Grimshaw Architects yang bertanggung jawab untuk public circulation space, menciptakan ruang yang spacious dan airy. Untuk memperkuat koneksi dengan langit di luar, bukaan / skylight dibuat di atap (bisa dilihat artikel ini untuk deskripsi koneksi antara natural light dan fungsi fisik manusia). Lapisan second skin di bagian plafon membatasi jumlah cahaya yang masuk. Artificial light berupa circular lighting yang mengelilingi lubang ditambahkan kemudian, memperkuat form bukaan pada siang hari, untuk kemudian merefleksikan keberadaan bukaan tersebut pada malam hari.
Lighting di public circulation space yang luasannya gigantic memerlukan konsep yang sangat kuat; sebagai salah satu komponen untuk memenuhi kebutuhan psikologis manusia : sense of space & sense of direction.
Salah seorang landscape designer ternama mengatakan : punya lahan sempit, exegerate .. punya lahan luas, simplified.
Konsep simplifikasi di ruang besar ini diambil lighting designer untuk area public circulation space. Konsistensi layer lighting : circular light sebagai ambiance dan adjustable recessed spotlight sebagai fill in dan task light diterapkan di seluruh area. Berbekal ketiga layer lighting ini, terbentuklah sinergi arsitektur – lighting yang saling menguatkan.
Mulai dari arrival sampai dengan baggage claim, konistensi layer lighting tetap dijaga. Ini menjadi salah satu clue bagi penumpang, bawa mereka masih pada jalur yang benar.
Pemenuhan kebutuhan sense of direction tetap dijaga dengan signage yang jelas dan mudah dijumpai. Ini komponen krusial dalam sebuah airport.
International lounges
Salah satu icon dari airport ini adalah Turkish Airlines International Lounges, yang didesign oleh Softroom, UK. Softroom membuat Flying Ribbon raksasa yang megelilingi seluruh lounge, memberikan subtle direction untuk pengunjung yang mengexplore airport lounge.
‘Ribbon‘ ini terbuat dari kayu dengan linear light di antara segmen-segmennya. Yang membuat luar biasa adalah kontinuitas garis lengkung (sepanjang 1 kilometer) dengan cahaya yang sangat halus, sehingga lebur perbedaan antara cahaya dan material. Sekilas garis-garis tersebut telihat seperti celah dantara segmen kayu. Tetapi dengan pergerakan cahaya (ya.. ini dynamic light !), baru disadari bahwa itu adalah garis-garis cahaya. Cinimod Studio UK adalah designer lighting untuk area ini.
Duty Free shop
Jantung dari Airport Istanbul ini adalah area komersial yang sebagian besar adalah Duty Free Shop. Fasade Duty Free Shop ini didominasi oleh ‘gelombang cahaya’ yang tampilannya menjadi compliment dari Flying Ribbon International Lounge.
Pola gelombang cahaya yang terlihat kompleks terbuat secara sederhana dari CNC perforated aluminium. Linear LED lighting dipasang sebagai backlight. Sederhana .. tetapi diterapkan secara konsisten di bangunan yang besar, menjadi ‘sesuatu’ di sana.
Lighting design Duty Free ditangani oleh ZKLD Studio, lighting designer Turki yang berbasis di Dubai.
Airport Istanbul ini adalah salah satu program besar Presiden Erdogan. International Airport suatu negara memang sudah selayaknya dikembangkan dengan all out. Apalagi untuk sebuah negara dimana turisme adalah salah satu sumber devisa utama, airport international adalah wajah bangsa yang akan menjadi first impression.
Footnote
Bukan iklan 😉😜 .. tapi sekedar informasi bahwa seluruh foto (kecuali dari Softmood) di artikel ini diambil dari handphone Nokia 9 Pureview.
Nokia 9 menggunakan 5 camera dengan fungsi yang sejalan dengan mekanisme mata manusia untuk melihat. Sedikit yang memahami mengapa ini adalah faktor penting, terutama untuk seorang lighting designer. Simak terus .. akan ada artikel khusus yang membahas topik ini 👍