Tips mengatur pencahayaan ruangan kerja
Memasuki tahun 2023, waktu yang tepat untuk menata ulang ruang kerja dan tidak ada salahnya untuk mencoba menata lighting.😉
Kerja merupakan aktivitas produktif yang membutuhkan energi dan kehadiran penuh baik secara fisik maupun psikologi. Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan mulai dari tubuh yang fit, rencana harian, maupun penataan ruangan (termasuk lighting di dalamnya). Apakah teman-teman pernah mengalami tiba-tiba mengantuk dan semangat turun ketika tiba-tiba suasana mendung? Nah, lighting bukan hanya sebagai penerangan saja tetapi dapat mempengaruhi psikologi dan kesehatan saat kita bekerja juga lho. Yuk simak tips-tips dalam mengatur lighting ruangan kerja!
1. Memilih lampu dengan temperatur warna cool
Aktivitas bekerja membutuhkan alertness atau tingkat kewaspadaan/ketajaman perhatian. Artikel Lighting untuk Rileks di Rumah telah menjelaskan tentang pengaruh color temperature terhadap alertness. Berdasarkan studi efek cahaya terhadap circadian rythm, cahaya dengan temperatur warna cool atau cahaya yang mengandung banyak komponen biru (seperti warna daylight atau warna putih) dapat menghambat produksi hormon melatonin. Tingkat hormon melatonin yang rendah dan hormon kortisol yang meningkat akan membuat tubuh lebih alert sehingga aktivitas bekerja menjadi lebih fokus.
2. Mengatur terang dari lampu dengan cukup
Di samping color temperature, tingkat terang (brightness) pada area kerja perlu diperhatikan. Kita tentu akan sulit untuk berkonsentrasi jika bekerja dalam suasana yang redup. Cahaya yang redup membuat kita lebih mudah mengantuk. Maka dari itu, tingkat terang di area kerja sebaiknya mengacu pada nilai standar. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 6197:2020 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan, iluminansi (tingkat pencahayaan) untuk ruangan kerja yang direkomendasikan yaitu 350 lux (horizontal illumination level) di permukaan kerja, dalam hal ini meja kerja.
3. Mengatur kontras yang rendah antara task area dengan lingkungan sekeliling
Seperti yang telah dibahas pada artikel “Mengapa Penting untuk Paham Cara Kerja Mata dalam Lighting Design Part 2/2”, mata memiliki rentang tertentu dalam mendeteksi gelap terang dan mata memerlukan waktu untuk beradaptasi terhadap intensitas cahaya rendah dan intensitas cahaya tinggi.
Oleh karenanya, kontras (perbedaan terang) pada area kerja dan lingkungan sekitar perlu diatur. Situasi dengan kontras yang tinggi perlu dihindari, seperti memandang layar komputer yang terang di ruangan sekitar yang gelap. Jika mata dipaksa bekerja pada kontras yang tinggi maka mata akan terus berkontraksi dan cepat lelah. Sebaliknya, dengan menerapkan kontras yang rendah, mata tidak dipaksa untuk berkontraksi sehingga tidak cepat lelah dan lebih nyaman dalam bekerja.
4. Memastikan pencahayaan yang halus
Pencahayaan yang halus (soft light) adalah pencahayaan dengan karakter cahaya yang merata dan bayangan yang halus. Bekerja di ruangan dengan pencahayaan yang halus diperlukan untuk menghindari bayangan tajam dan silau yang dapat mengganggu aktivitas kerja. Soft light dapat diperoleh dari indirect light atau sumber cahaya tidak langsung. Alternatif yang dapat diterapkan di rumah, teman-teman dapat mencoba menutup lampu dengan akrilik.
5. Memastikan adanya akses pemandangan ke luar
Saat bekerja, kita sering merasakan suntuk dan mata lelah karena terlalu lama fokus di hadapan layar laptop. Mata yang berkontraksi secara terus menerus dan menatap obyek dalam jarak yang dekat menyebabkan mata cepat lelah.
Kita memerlukan untuk istirahat, salah satunya dengan kita melihat pemandangan luar melalui jendela atau bukaan. Pada saat kita melihat pemandangan, kita terkoneksi dengan dunia luar. Ditambah lagi, dengan melihat obyek dengan jarak jauh, mata perlahan akan rileks. Teman-teman juga bisa menerapkan 20-20-20 rule yaitu cara untuk membuat mata istirahat setiap 20 menit dengan melihat ke luar atau obyek sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.
Hal yang perlu diperhatikan yaitu arah cahaya matahari yang memasuki jendela atau bukaan. Idealnya, jendela tidak menghadap timur atau barat. Jika jendela menghadap timur atau barat, sebaiknya ada penghalang yang dapat memecah cahaya matahari tersebut agar tidak menyilaukan mata dan mengganggu aktivitas.
6. Menciptakan ruangan yang natural
Ruangan natural membuat kita nyaman karena terkoneksi dengan alam, sehingga kita tidak merasa terisolasi dalam ruang yang asing. Suasana natural dapat diciptakan dengan menambahkan pencahayaan alami (daylight). Jika ruangan tidak memungkinkan untuk mendapatkan pencahayaan alami melalui jendela atau skylight, maka alternatifnya dapat memasang artificial skylight, seperti yang telah dibahas pada artikel “Cahaya Matahari dalam Ruang tanpa Jendela”.
Nah, itulah beberapa tips yang dapat dicoba untuk mendapatkan lighting yang nyaman untuk ruangan kerja, cocok untuk diterapkan apalagi di awal yang baru ini. Jadi, selamat mencoba dan selamat tahun baru 2023!🎉