Memanfaatkan pengetahuan photobiology untuk mendapatkan suasana rileks di rumah dengan penerapan lighting
Bagaimana hubungan antara lighting dengan suasana untuk rileks di rumah? Yang dimaksud dengan rileks di sini adalah kondisi fisiologis, bukan psikologis (ada perbedaan yang substansial diantara keduanya). Hormon melatonin berfungsi untuk meregulasi irama tidur manusia. Secara fisiologis kehadiran hormon ini membuat tubuh bersiap untuk istirahat; efeknya adalah memberikan rasa nyaman dan rileks. Kondisi ini dapat terus membawa mood untuk juga menjadi tenang.
Diagram di bawah ini menunjukkan siklus produksi hormon melatonin yang memuncak di waktu malam; dimana hormon ini membuat tubuh menjadi rileks dan nyaman. Karena ini adalah siklus, maka secara normal sejak senja, malam hingga dini hari tubuh memproduksi hormon melatonin untuk ‘memaksa’ orang beristirahat.”
Studi photobiology menemukan korelasi langsung antara cahaya yang diterima tubuh dengan produksi hormon. Salah satu faktornya penentunya adalah warna cahaya. Dari berbagai penelitian, dapat dikonfirmasi bahwa warna cahaya, khususnya jumlah komponen warna biru, yang sampai pada tubuh manusia akan meregulasi produksi hormon-hormon tertentu, termasuk hormon melatonin.
Kehadiran cahaya yang mengandung banyak komponen berwarna biru (seperti pada warna putih Daylight atau Cool White) akan menekan / menghambat produksi hormon melatonin. Sebaliknya kurangnya atau absennya komponen warna biru (seperti pada cahaya berwarna Warm White) membuat produksi hormon melatonin berjalan tanpa hambatan.
Jadi cukup dengan menggunakan lighting dengan cahaya warm (yang mengandung sedikit atau tanpa komponen warna biru), maka tubuh akan menjadi rileks. Bisa dicatat, warna cahaya semakin bergeser ke arah orange atau merah, maka artinya semakin sedikit komponen warna birunya. Selamat mencoba.
Real life situation
Ini adalah komentar dari lighting designer di Lumina Group yang sedang commissioning di project. Kebetulan pemilik project tersebut memilih warna cahaya 2300K (sangat kekuningan) dan 2700K; hasilnya : ‘rasanya enak euy’. Jadi ada 2 penyebab rasa enak tersebut:
- Absennya komponen warna biru, menyebabkan lancarnya produksi hormon melotonin sehingga kemudian mengakibatkan tubuh merasa rileks.
- Commissioning berlangsung di malam hari, dimana secara natural adalah saatnya tubuh memproduksi hormon melatonin.
Waktunya badan rileks pada malam hari DAN berada di bawah cahaya sangat kuning, maka produksi hormon melatonin berlangsung dengan lancar tanpa hambatan. Ini adalah kondisi yang disebut: ‘selaras dengan alam‘ 😇