Pengalaman mendapatkan ‘cahaya matahari’ di ruang tertutup : unexpected comfort !
Mengalami sensasi cahaya matahari dalam ruang yang tidak memiliki jendela atau bukaan memberikan pengalaman yang tidak bisa didapat hanya dengan menyaksikan. Lighting designer memahami sifat cahaya dari pengalaman, bukan melulu pemahaman dari teori ataupun dari gambar.
Pengalaman kali ini didapat dari instalasi artificial skylight : Coelux. Terpasang di dalam ruang tanpa bukaan, kehadiran cahaya matahari benar-benar terasa.
Artificial skylight yang terpasang menghasilkan suasana di dalam ruang seperti layaknya sinar matahari yang masuk. Pencahayaan merata memenuhi volume ruang, dan juga ada bagian cahaya yang mengarah langsung ke satu sisi dinding.
Bila melihat ke arah ‘lampu’ terlihat permukaan berwarna biru, seperti langit yang berada di balik kaca skylight.
Close up dari lampu artificial skylight memperlihatkan ‘lubang’ di plafon dengan kaca dan ‘langit’ di baliknya 🙃
Berada di bawah ‘skylight‘ ini juga memberikan sensasi bermandi cahaya. Saat menatap ke ‘lubang’ di plafon, kita dapat menyaksikan ‘sumber matahari’ (yang menyilaukan) di balik kaca.
Produk artificial skylight ini memiliki 2 lighting layer : diffuse light untuk mewakili overcast sky dan direct light sebagai cahaya matahari yang jatuh langsung ke bumi.
Untuk menciptakan overcast sky, lapisan khusus dipasang di kaca skylight. Lapisan ini mereplika efek Rayleigh Scattering dari lapisan-lapisan awan di langit, yang membuat penyebaran cahaya acak (diffuse), sekaligus memberikan efek warna biru langit.
Paparan kombinasi diffuse light dan direct light terlihat jelas di muka orang. Modelling 3 dimensional dari muka terbentuk jelas dengan hadirnya direct light, namun muka secara keseluruhan (termasuk badan) juga tetap hadir dengan adanya diffuse light.
Cahaya yang jatuh di dinding juga terlihat sangat natural, dengan pola cahaya dan bayangan yang jelas terbentuk, namun dengan batas yang halus.
Dengan suasana lighting yang ‘sangat familiar‘, sensasi nyaman sangat terasa di ruangan. Artificial skylight seperti ini sangat bermanfaat untuk diterapkan di ruang-ruang tanpa bukaan dan aktifitas di dalam ruang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Dengan cara ini keterhubungan dengan ‘matahari’ tetap terjaga secara psikologis. Kita tidak lagi merasa berada di ruang tertutup yang terpisah dari habitat natural sebagai manusia.
Sensasi nyaman yang didapat juga berguna bila artificial skylight ini ditempatkan di dalam ruang dimana terjadi tensi di dalamnya. Ruang-ruang untuk bernegosiasi, ruang tunggu dokter / rumah sakit, ruang transaksi pasar modal adalah contoh-contoh aplikasi yang mendapatkan manfaat dari kenyamanan dalam aktifitasnya.
Belum ada pengukuran lebih lanjut mengenai korelasi atau efektifitas produk ini dengan regulasi hormon di dalam tubuh. Perlu dilakukan pengukuran lebih lanjut untuk menyatakan bahwa tubuh manusia menerima informasi yang ‘seharusnya’ (lihat pembahasan mengenai circadian rhythm) di bawah artificial skylight ini. Tentu akan lebih sempurna lagi apabila sumber cahaya yang digunakan dalam artificial skylight ini juga dapat secara otomatis berubah intensitas dan warna cahayanya, sehingga dinamika sebagai bagian dari nature juga terjadi di dalam ruang yang statis.
Coelux merupakan salah satu produsen yang paling sukses secara teknis mereplika kehadiran cahaya matahari di dalam ruang tertutup. Dengan kehadiran dua komponen pencahayaan matahari, replika Rayleigh Scattering, warna biru langit dan sumber cahaya di balik kaca skylight, hampir semua orang yang belum mengetahui produk pasti ini akan terkecoh 😎 .. mengira hadirnya cahaya matahari yang sesungguhnya di dalam ruang tersebut.