Tentang bagaimana warna dan bayangan membentuk persepsi kita
Artikel ini akan membagikan pengalaman saya mengikuti Color and Shadow workshop yang diadakan oleh Light Talk pada event Evoria Mblocfest tanggal 28 September 2024.
Light Talk merupakan komunitas lighting enthusiast yang dimotori oleh para profesional di bidang lighting design. Light Talk mengadakan event secara berkala untuk mengenalkan lighting secara seru. Acara kali ini bertema Color and Shadow dengan pembicara Pak Abdi Ahsan.
Ada tiga topik yang disampaikan yaitu Natural Color in Light, Artificial Color Light, dan Light shadow. Serta, terdapat tiga instalasi lighting (light box) yang berkaitan dengan materi tersebut.
Apa warna cahaya matahari?
Pada sesi pertama Pak Abdi menyampaikan materi mengenai Natural Color in Light. Pak Abdi memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta workshop: apa warna cahaya matahari?
Cahaya matahari merupakan sumber cahaya natural yang terdiri dari spektrum warna. Dari gelombang pendek (merah) sampai gelombang panjang (ungu).
Jika teman-teman melihat langit yang warnanya berubah-ubah sebenarnya mengandung spektrum yang sama, hanya saja komposisinya ada yang lebih dominan sehingga menghasilkan warna yang berbeda. Proses terbentuknya warna langit sudah dijelaskan di artikel ini. Secara umum warna langit dipengaruhi oleh posisi matahari, partikel di atmosfir, debu dan polutan.
Saya merasa senang mengikuti workshop ini karena apa yang dijelaskan didemonstrasikan dengan peralatan sederhana sehingga materi mudah dipahami. Contohnya, pada workshop kemarin untuk menjelaskan cahaya terdiri dari spektrum warna, Pak Abdi memperagakan dengan color wheel yang dipasang pada bor. Ketika diputar bornya, terlihat warna putih.
Bagaimana cahaya mempengaruhi persepsi kita terhadap warna?
Bagian ini merupakan bagian paling seru karena saya mengalami secara langsung bagaimana cahaya dapat mempengaruhi persepsi warna. Materi yang disampaikan salah satunya proses additive and subtractive. Dan diakhiri dengan game seru tebak warna.
Warna yang kita lihat sebenarnya adalah komponen gelombang cahaya yang dipantulkan dan diserap dari suatu obyek. Gelombang apa yang diterima oleh mata kita tergantung pada cahaya yang datang.
Ada tiga warna dasar yaitu merah, hijau, biru. Proses pencampuran cahaya dari beberapa komponen cahaya sehinggga menghasilkan warna yang lain disebut proses additive. Sebagai contoh, pencampuran warna biru dan hijau menghasilkan warna cyan. Sedangkan proses subtractive ketika komponen cahaya yang datang dikurangi/diserap dan memantulkan sebagian komponen lain. Misalnya kita dapat melihat terdapat cahaya putih (full spektrum) menimpa obyek yang memantulkan cahaya merah dan menyerap spektrum lainnya, maka yang persepsi yang kita tangkap adalah warna merah.
Let’s play the game
Bagaimana jika bukan cahaya putih? Contoh berikutnya cahaya cyan (terdiri biru dan hijau) mengenai obyek berwarna kuning (subtractive color). Kira-kira cahaya apa yang terlihat? Cahaya biru terserap dan menyisakan warna hijau, sehingga warna yang ditangkap oleh mata warna hijau.
Proses additive dan substractive color ini yang mendasari light box kedua. Jadi, warna cahaya dan warna obyek cahaya mempengaruhi persepsi warna yang kita lihat.
Shadow
Selanjutnya, bayangan. Bayangan beriiringan dengan cahaya ketika mengenai suatu obyek. Kehadiran bayangan memberikan bentuk tiga dimensi pada obyek, memberi informasi mengenai kontras dan kedalaman, dan memantik emosi/mood. Bayangan juga merupakan keindahan natural yang kita jumpai setiap hari. Tambahan, bayangan juga merupakan bagian dari budaya, contohnya wayang.
Ketiga materi ini yang menjadi dasar light box yang ada di mbloc fest kemarin. Pengalaman mengalami langsung dan bereksperimen dengan cahaya tak dapat digantikan dengan hanya membaca. Jadi, tunggu acara light talk selanjutnya. Stay tuned!