Matahari, selain menjadi pusat tata surya, juga merupakan sumber cahaya untuk kehidupan di bumi. Cahaya matahari, memiliki warna khasnya yang berbeda-beda di tiap jamnya. Warna cahaya matahari disebut dengan satuan Kelvin.
Pada pagi hari, kecenderungan warna matahari adalah 2000K-3000K. Pada siang hari, warna matahari bergeser ke agak lebih ‘putih’ atau dalam satuan Kelvin berada di kisaran 5000K-5400K. Warna dalam kisaran 5500K-6500K merupakan warna matahari yang netral atau biasa disebut daylight. Jika satuan Kelvin-nya lebih besar dari 5500K, biasanya disebut dengan warna ‘dingin’ Dan pada sore hari, warna matahari kembali bergeser kembali ke warna kuning atau warna ‘hangat’.

Ada saat-saat dimana warna matahari yang ‘dingin’ dan ‘hangat’ ini bertemu dalam satu waktu yang sama, dimana warna biru sebagai perwakilan warna ‘dingin’ dan kuning sebagai perwakilan warna yang ‘hangat’ bersatu menghasilkan tampilan yang sangat cantik yang membuat momen tersebut terasa ajaib dan indah. Saat terbaik untuk menemukan momen ini adalah pada saat matahari terbit dan terbenam di hari yang tidak berawan.

Pertemuan antara kedua warna tersebut selain indah untuk diabadikan, juga indah untuk diterapkan dalam tata cahaya arsitektural dengan mengambil alam sebagai inspirasi.