Follow
Don't be left behind

Enter your email address to subscribe and receive notifications of new posts by email.

Lighting Workshop :

WARUNG Angkringan

Lighting workshop Lumina Group x BINUS University

Lumina Group memiliki program workshop internal yang diselenggarakan secara berkala, dengan tujuan :

  1. Menjaga integritas design
  2. Selalu berpikir inovatif
  3. Mencari solusi baru dari permasalahan yang ada di realitas sekitar

Tahun 2023, untuk pertama kalinya Lumina Group menggandeng lembaga pendidikan, dalam hal ini BINUS, untuk bekerja sama dalam pelaksanaan workhop.

Proses Workshop

Pada workshop lighting kali ini dipilih warung angkringan sebagai studi kasus; dengan pemikiran bahwa lighting design semestinya bukan hanya untuk kalangan tertentu tetapi dapat dijangkau untuk semua kalangan, termasuk pedagang kaki lima. Lebih jauh, warung merupakan sendi ekonomi terkecil yang tersebar secara merata di Indonesia; dimana sayangnya belum terpikirkan tentang “identitas“. Dalam hal ini, kita tertinggal dengan negara lain seperti warung Jepang yang sudah memiliki identitas, dimana Izakaya-nya yang dikenali di seluruh dunia.

Workshop dilaksanakan pada awal tahun 2023 dan berakhir pada Januari 2024. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metoda ilmiah. Diawali dengan penelitian dan pengamatan, merumuskan kebutuhan fisik dan psikologis, perencaan lighting, experiment, implementasi dalam warung real (beroperasi penuh), evaluasi sampai dengan kesimpulan.

Setelah melalui proses penelitian dan pengamatan, berikut ditentukan kriteria untuk menunjang aktifitas :

  1. Stand Out : Mudah dikenali
  2. Efisien : Modal ekonomis, sesuai fungsi, dan tidak berlebihan
  3. Safety : Rasa aman untuk beraktifitas makan, sosialisasi, dan bergerak sirkulasi
  4. Visibility : Dapat melihat dengan jelas ke seluruh isi ruang dengan jelas.
  5. Identity : Perlu ada image budaya di angkringan, atau elemen identifikasi warung Indonesia.
  6. Intimacy : Warung sebagai tempat makan dan berinteraksi sosial, sehingga juga perlu keamanan dan kenyamanan untuk berkomunikasi tanpa rasa segan

Sementara untuk memberikan nilai tambah dalam experience, lighting warung didesain dengan menggunakan keywords yang digali dari pengalaman:

  1. Comfort : Dapat beraktifitas sesuai fungsinya dengan leluasa tanpa adanya rasa khawatir
  2. Unexpected : Kondisi yang berbeda dari umumnya, dapat memancing rasa ketertarikan atau penasaran
  3. Excited : Perasaan positif / kagum yang didapat setelah menikmati suasana nyaman

Implementasi

Atas bantuan fasilitas lokasi dari Binus Centre, design lighting dari workshop dapat diimplementasikan dalam bentuk warung yang beroperasi penuh; dengan penjual makanan dan pembeli dari khalayak umum.

Warung dengan bukaan depan dan kanan kiri dengan pencahayaan cukup memudahkan orang mengindentifikasi space availability. Dokumentasi Lumina Group.

Warung angkringan yang dinamakan Warung LUMINUS merupakan living lab yang dapat dikunjungi oleh mahasiswa dan orang umum. Lighting design yang terbangun memperhatikan kondisi listrik di lapangan, menggunakan lighting source yang mudah ditemukan di pasar, ekonomis dan kemudahan instalasi.

Untuk memberikan Identitas, diperkenalkan lampu gantung yang dibuat dari kaleng kerupuk (juga merupakan salah satu ciri khas warung di Indonesia). Pencahayaan menggunakan LED MR16 dengan sisipan air sehingga memberikan efek water ripple pada saat lampu bergoyang. Dokumentasi Lumina Group.

Tenda warung dipilih berwarna putih, sehingga menjadi glowing object pada saat lampu di dalam menyala. Lalu kembali kaleng kerupuk dan solar cell powered string light dipasangkan di depan, menjadi foreground yang menarik perhatian dari jauh.

Gerobak menjadi elemen dengan hirarki yang paling tinggi; menampilkan display makanan sekaligus menjadi area makan yang intimate. Duo Tone Light pattern di atas gerobak menambah elemen Excitement.

Untuk area makan, diusulkan lampu gantung dengan inspirasi layang-layang. Lampu ini memberikan pencahayaan halus ke sekeliling dan juga pencahayaan ke meja makan. Level pencahayaan diatur agar tetap proporsional, memenuhi fungsinya sebagai penerangan di area makan namun tidak mengambil alih perhatian dari gerobak di tengah.

Peserta workshop, team BINUS Centre dan team dari Lumina Group di depan warung Luminus. Dokumentasi Lumina Group.

Kesimpulan dan Distribusi

Evaluasi dari questionnaire yang diberikan pada pengunjung menunjukkan bahwa hampir semua pengunjung merasa nyaman (Comfort), aman (Safety) dan juga Excited dengan elemen-elemen yang dijumpai di warung ini. Seluruh kriteria design untuk menunjang aktifitas dan juga nilai-nilai psikologis dapat dikatakan tercapai dalam implementasi ini. Penerapan lighting yang ekonomis ternyata tidak menghaling tercapainya tujuan design yang kompleks. Hal menyenangkan yang didapat adalah lighting sudah mulai dikenali sebagai elemen dalam design yang memberikan nilai tambah.

Menyadari bahwa hasil workshop ini adalah materi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, Lumina Group telah menyusun laporan ilmiah dari workshop ini. Laporan tersebut dapat didownload di tautan berikut :

Laporan Ilmiah Workshop Lighting Warung

Harapan ke depannya, hasil penelitian ini dapat diduplikasi dan diadaptasi untuk warung-warung di Indonesia.

Total
0
Shares
Previous Article

Mengapa Penting Belajar Lighting Design?

Next Article

Lighting Analysis Warung Angkringan

Total
0
Share